Sabtu, 05 Mei 2012

Empat KRI Jenis LST Dipensiunkan

JAKARTA - Empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis "Landing Ship Tank" dibawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dipensiunkan karena telah purna masa penugasannya. Keempat KRI tersebut adalah KRI Teluk Langsa-501, KRI-Teluk Kau-504, KRI Teluk Tomini-508 dan KRI Teluk Saleh-510.

Berakhirnya masa tugas kapal-kapal tersebut ditandai dengan upacara penurunan ular-ular perang (kapal), penurunan lencana perang dan bendera merah putih yang dipimpin oleh Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI SM Darojatim.

“Keempat KRI ini telah jauh melebihi batas usia pakainya. Empat KRI tersebut telah menjalani proses perpanjangan pemakaian beberapa kali, ada ganti mesin dan lainnya. Usia pakainya mencapai 60 tahunan, padahal ideal pemakaian kapal perang maksimal 30 tahun," kata Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI SM Darojatim di Dermaga Kolinlamil Jakarta, Kamis (3/5).




Menurut dia, selama masa pengabdiannya, keempat KRI itu telah berjasa bagi bangsa dan negara dalam tugas operasi baik dalam tugas operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.

Dengan dipensiunkannya empat KRI ini, kekuatan alutsista TNI AL berkurang. Namun begitu, dia berharap telah tersedia penggantinya pada 2012 ini. Darojatim mengatakan, dirinya menyerahkan keputusan pengganti kapal tersebut pada jajaran atas yang berwenang. “Kami tidak tahu kapal yang akan disiapkan dari mana,"katanya.

KRI Teluk Angsa-501, KRI teluk Kau, KRI Teluk Tomini-508 merupakan eks kapal perang Amerika yang diserahkan kepada pemerintah RI pada Tahun 1960. Sementara KRI Teluk Saleh-501 diserahkan pada tahun 1970, yang kemudian diresmikan menjadi kapal perang RI.

Keempat KRI itu telah banyak melaksanakan operasi militer perang, dengan mendukung pergeseran TNI, diantaranya operasi Dwikora, operasi Trikora dan operasi Seroja. Dalam melaksanakan operasi militer selain perang, keempat KRI itu telah melaksanakan operasi bhakti, operasi SAR, operasi pengamanan pulau-pulau terluar maupun pengamanan daerah rawan Maluku dan lainnya.

Sumber : JURNAS.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar